Pada tahun 2018 negara dan mitra ekonomi OECD (Organisation for Economic
Cooperation and Development) melaksanakan PISA (Programme for International
Student Assessment) bagi siswa yang berasal dari sekolah sampel. PISA (Programme for
International Student Assessment) dilaksanakan untuk mengukur kemampuan higher
order thinking, hal ini sesuai capaian kompetensi siswa yang diharapkan pada Kurikulum
2013.
PISA (Programme for International Student Assessment) adalah studi internasional yang
diselenggarakan setiap tiga tahun sekali untuk mengevaluasi sistem pendidikan di dunia
melalui tes kemampuan dan pengetahuan siswa yang berusia 15 tahun di bidang
matematika, sain, dan membaca. Kurang lebih sekitar 600.000 siswa di 79 negara
berpartisipasi dalam studi PISA terakhir di 2018.
Untuk melakukan studi, setiap negara partisipan PISA harus mengikuti prosedur yang
dibuat oleh OECD seperti sampling sekolah dan siswa, penyusunan dan adaptasi
instrument tes, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis, hingga penyusunan laporan.
Indonesia mengikuti PISA mulai tahun 2000 hingga terakhir pada tahun 2018. Laporan
internasional pada enamstudi tersebut menunjukkan bahwa hasil tes siswa Indonesia
masih di bawah nilai rata-rata internasional. Analisa oleh para peneliti pendidikan yang
dikoordinir oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaanmenunjukkan salah satu faktor
penyebab adalah karena kurangnfamiliarnya siswa terhadap bentuk soal PISA yang
sebagian mengukur berpikir tingkat tinggi.
Pengenalan bentuk soal asesmen internasional khususnya PISA perlu diintensifkan.
Demikian pula pembelajaran dan asesmen di kelas yang menekankan pada berpikir
tingkat tinggi. Kegiatan ini merupakan perwujudan upaya tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan sosialisasi terhadap sekolah-sekolah
mengenai studi PISA. Langkah ini dimulai dengan melakukan sosialisasi tentang studi
PISA terhadap sekolah dan melatih penggunaan aplikasi simulasi dengan tujuan agar
sekolah mengenal tipe tes PISA. Serta membimbing guru untuk dapat membuat rencana
dan strategi pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh studi PISA.
Maka pada hari Selasa tanggal 8 September 2020, SMP negeri Pagelaran melaksanakan simulasi penilaian berdasarkan standar PISA sebanyak 12 anak meliputi kelas 8 sejumlah 6 orang dan kelas 9 sejumlah 6 orang, simulasi ini untuk 2 mata pelajaran yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia, hasil dari simulasi ini dibawa guru Mata Pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia untuk mengikuti Workshop di Surabaya.
Leave a Reply